Visitor's Knowledge of Post-Tooth Extraction Instructions at Eye and Dental Treatment Center
Pengetahuan Pengunjung Tentang Instruksi Pasca Pencabutan Gigi Di Pusat Pengobatan Mata Dan Gigi
DOI:
https://doi.org/10.31965/dtj.v3i1.617Keywords:
Knowledge, Instructions, Tooth ExractionAbstract
Visitors who had their teeth extracted at the Eye and Dental Treatment Center (PPMG) Pontianak City did not follow the instructions given by the operator after having their teeth extracted. From the results of a field survey conducted, about 35% - 50% of patients who extracted teeth did not follow more than 1 post-extraction instruction. The result of ignoring this can have an impact on the healing of wounds from tooth extraction. The purpose of this study was to determine the knowledge of visitors about post-tooth extraction instructions at the Center for Eye and Dental Medicine (PPMG) Pontianak City 2015. This study used a descriptive method which was conducted on 57 respondents who were taken using purposive sampling technique for 2 weeks, data collection techniques through three stages, namely the initial stage, the implementation stage, and the final stage then processed using SPSS version 18.0 and presented in tabular form. The results showed that most of the respondents had good knowledge of the category, namely 30 people (52.6%), while respondents who had sufficient knowledge were 14 people (24.6%) and respondents who had less knowledge were 13 people (22, 8%). Knowledge of post-tooth extraction instructions is important in order to provide understanding to the patient to prevent complications after tooth extraction.
Pengunjung yang melakukan pencabutan gigi di Pusat Pengobatan Mata dan Gigi (PPMG) Kota Pontianak tidak mengikuti instruksi yang diberikan oleh operator setelah melakukan pencabutan gigi. Dari hasil survey lapangan yang dilakukan, sekitar 35% - 50% pasien yang mencabut gigi tidak mengikuti lebih dari 1 instruksi pasca pencabutan gigi. Akibat dari mengabaikan hal tersebut dapat berdampak pada penyembuhan luka bekas pencabutan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan pengunjung tentang instruksi pasca pencabutan gigi di Pusat Pengobatan Mata dan Gigi (PPMG) Kota Pontianak Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dilakukan terhadap 57 responden yang diambil menggunakan teknik purposive sampling selama 2 minggu, teknik pengumpulan data melalui tiga tahap yaitu tahap awal, tahap pelaksanaan dan tahap akhir kemudian diolah menggunakan SPSS versi 18.0 serta disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian terlihat bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan kategori baik yaitu 30 orang (52,6%), sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kategori cukup yaitu 14 orang (24,6%) dan responden yang memiliki pengetahuan kategori kurang yaitu 13 orang (22,8%). Pengetahuan tentang instruksi pasca pencabutan gigi penting dilakukan agar memberikan pemahaman kepada pasien untuk mencegah terjadinya komplikasi pasca pencabutan gigi.
References
Arikunto. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1992). Pedoman Kerja Puskesmas Jilid 1. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1999). Tata Kerja Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Goodman and Gilman. (2007). Dasar Farmakologi Terapi Edisi 10. Jakarta: EGC.
Howe, G. L. (1999). Pencabutan Gigi geligi, terj., ed II. Jakarta: EGC.
Katzung, B. (2002). Farmakologi: Dasar dan Klinik. Jakarta : Salemba Medika.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, (2007). Laporan Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kusuma, A. (2011). Pengaruh Merokok Terhadap Kesehatan Gigi dan Rongga Mulut. (online). Available on: http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/majalahilmiahsultanagung/article/download/39/33, diakses 11 Maret 2015.
Lili, S. (2011). Prevalensi Pencabutan Gigi Molar Satu Berasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Di RSGM FKG USU Tahun 2010-2011. (online). Available on: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/37834, diakses 25 Februari 2015.
Lina, N., & Nila, S. D. (2010). Hubungan Pendidikan, Pengetahuan, dan Prilaku Ibu Terhadap Status Kerusakan Gigi. Dentika Dental Journal, 15(1), 37-41.
Lucky, R. (2002). Penanggulangan Komplikasi Pencabutan Gigi. (online). Available on: http://www.pustaka-unpad.com, diakses 18 Maret 2015.
Miloro, M. Ghali, G.E. Larsen, P.E. Waite, P.D. (2004). Oral and Maxillofacial Surgery 2nd ed. London : BC. Decker.
Notoatmodjo, S. (1993). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Gramedika.
Pedlar, J et al. (2001). Oral and Maxillofacial Surgery 1st ed. Edinburgh: Churchill Livingstone Elsevier.
Schuurs A. H. B . (1992). Patologi Gigi Geligi: Kelainan-Kelainan Jaringan Keras Gigi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Srigupta, A. (2004). Perawatan Gigi dan Mulut. Jakarta: Penebar Swadaya.
Suwelo, I. S. (1992). Karies Gigi Pada Anak Dengan Berbagai Faktor Etiologi: Kajian Pada Anak Prasekolah. Jakarta: EGC.
Trinanda, V. (2014). Pengetahuan Mahasiswa Kepanitraan Klinik Terhadap Pencegahan Terjadinya Dry Socket Di Departemen Bedah Mulut FKG USU. (Online). Available on: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/42639/4/Chapter%20II.pdf, diakses 13 Maret 2015.
Wray, D. Stenhouse, D. Lee, D. Clark, A. (2003). Textbook Of General And Oral Surgery. Edinburgh : Churchill Livingstone Elsevier.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.