Efektivitas Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata) Terhadap Kematian Jentik Aedes sp
Keywords:
Ekstrak, Daun sirsak, Aedes SpAbstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui nyamuk Aedes sp. Kasus DBD Di Kota Kupang pada tahun 2020 tercatat 821 kasus dengan 8 kematian (Case Fatality Rate = CFR 0,9 %), tahun 2021 tercatat 654 kasus dengan 3 kematian (CFR 0,4 %), dan di tahun 2022 tercatat 455 kasus dengan 1 kematian (CFR=0,2%). Pengendalian vektor DBD dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida alamiah yaitu daun sirsak yang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin yang dapat mematikan jentik Aedes sp. Tujuan penelitian adalah untuk mengukur efektivitas ekstrak daun sirsak (Annona muricata) terhadap kematian jentik Aedes sp. Jenis penelitian experimen dengan rancangan desain control group pretest-posttest, variabel penelitian yaitu ekstrak daun sitrsak dengan dosis 6 ml/liter, 8 ml/liter, dan 10 ml/liter. Sampel yang digunakan adalah 300 ekor jentik Aedes sp. Analisa data menggunakan uji ANOVA dengan ꭤ(0,05) dan standar kematian jentik Aedes sp adalah LD50. Hasil penelitian menunjukan efektivitas ekstrak daun sirsak terhadap rata-rata kematian jentik Aedes sp dalam waktu 14 jam dengan dosis 6 ml/liter sebanyak 19,67 ekor (78,67%), dosis 8 ml/liter sebanyak 21 ekor (84,00%), dosis 10 ml/liter sebanyak 21,67 ekor (86,67%). Kematian jentik mencapai LD50 yaitu 50% kematian jentik Aedes sp. Kesimpulannya bahwa tidak ada perbedaan efektivitas ekstrak daun sirsak (Annona muricata) dosis 6 ml/liter, 8 ml/liter, dan 10 ml/liter terhadap kematian jentik Aedes sp. Saran bagi peneliti selanjutnya yaitu sebaiknya meneliti bentuk formula ekstrak daun sirsak yang tidak merubah kualitas air bersih seperti berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.