Studi Keberadaan Jentik Aedes Sp. Berdasarkan Karakteristik Kontainer dan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Oebobo

Penulis

  • Cindyani Dewi Saida Wahab
  • Wanti

Kata Kunci:

Karakteristik Kontainer, Keberadaan Jentik, DBD

Abstrak

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes sp. Kota Kupang tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 94,7 kasus DBD per 100.000 penduduk, tertinggi di NTT dan melebihi angka nasional. Puskesmas Oebobo dengan jumlah kasus DBD pada tahun 2017 menempati urutan tertinggi kedua setelah Puskesmas Oesapa dan Kelurahan Oebobo termasuk kelurahan dengan kasus DBD tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keberadaan jentik Aedes sp. berdasarkan karakteristik kontainer dan perilaku PSN DBD. Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif dengan variabel penelitian adalah jenis kontainer, bahan  kontainer, letak kontainer, kondisi kontainer, dan tindakan PSN DBD. Penelitian dilakukan di Keluraha Oebobo dengan sampel sebanyak 97 rumah yang tehnik sampling adalah cluster sampling. Data dikumpulkan dengan observasi dan wawancara, dengan instrument checklist) dan kuesioner. Data diolah untuk melihat kelengkapan dan kebenaran data kemudian dianalisa secara deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi dan persentase variabel yang diteliti. Penelitian ini menemukan jenis kontainer yang paling potensial sebagai tempat perindukan nyamuk adalah jenis dispenser (66,7%),  container dari bahan besi (52%), container yang terletak di luar rumah (59,1%), dan container dengan kondisi tertutup tidak rapat (83%). Sebagain besar responden di Kelurahan Oebobo dalam melakukan PSN DBD dikategorikan kurang dan cukup dan tidak ada yang kategori baik.Masyarakat diharapkan secara rutin membersihkan container yang dipakai untuk menampung air dalam jangka lama secara rutin seminggu sekali dengan cara menyikat bagian dalamnya, dan selalu menutup container secara rapat. Puskesmas diharapkan meningkatkan koordinasi antara masyarakat, juru pemantau jentik, dan puskesmas dalam pengendalian DBD melalui PSN DBD

Diterbitkan

2019-10-30