Model Faktor Risiko Kecacingan Pada Siswa Sd Di Kabuaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur

Penulis

  • Albertus Ata Maran Poltekkes Kemenkes Kupang
  • Karolus Ngambut

Kata Kunci:

Risiko, Kecacingan, Siswa SD

Abstrak

Kecacingan masih menjadi salah satu masalah kesehatan bagi anak anak di daerah pedesaan. Faktor riskoko kecacingan meliputi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), ketersediaan sarana sanitassi di sekolah, juga faktor pendorongnya adalah adanya peraturan tentang sanitasi di sekolah. Penelitian tentang PHBS, saitasi sekolah dengan kejadian kecacingan banyak dilakukan. Intervensi yang biasa dilakukan dilakukan adalah menyediakan sarana sanitasi di sekolah. Dampaknya adalah perilaku siswa dalam bidang sanitasi masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menngetahui model faktor risiko kecacingan pada anak SD.

Penelitian ini merupakan peneliltian analitik, variabel dalam penelitian ini meliputi PHBS siswa, Akses sanitasi dan kebijakan atau peraturan sekolah tentang sanitasi.  Pengumpulan data sosial-ekonomi, sanitasi, higiene perorangan mengunakan kuesioner. Pemeriksaan infeksi kecacingan menggunakan metode Kato-Katz dan pengukuran variable intensitas infeksi berdasarkan metode WHO. Analisis statistik bivariat dan multivariat  digunakan untuk melihat variabel faktor risiko yang berperan dalam penularan infeksi kecacingan.  Responden untuk pengukuran pengetahuan adalah siswa kelas 4 dan 5 SD.

Hasil penelitian menunjukan bahawa  PHBS Siswa (Pengetahuan, Sikap dan Tindakan) meliputi: kebiasaan menggunakan sandal, cuci tangan menggunakan sabun,minum air yang sudah dimasak, semua memenuhi standar kesehatan karean di 50% sudah melakukan Keadaan sanitasi sekolah 100% baik, Hubungan antara PHBS dan Kecacingan tidak di analisa karena saat penelitian siswa sudah diberikan obat kecacing begitu juga dengan ubungan antara Sanitasi Sekolah dan Kecacingan tidak di analisa karena saat penelitian 100% sanitasi sekolahnya baik.

Diterbitkan

2021-12-03