Perilaku Pemanfaatan Jamban Masyarakat Desa Oelnasi Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang

Penulis

  • Iren Maubana
  • Ragu Theodolfi

Kata Kunci:

Perilaku, pemanfaatan jamban, Desa Oelnasi

Abstrak

Lebih dari 56 juta penduduk di Indonesia masih memiliki prilaku BABS. Ketersediaan jamban sebagai sarana untuk mengurangi dampak penyebaran  penyakit yang ditimbulkan akibat BABS, masih sangat rendah. Cakupan jamban yang rendah pada beberapa wilayah di NTT menyebabkan angka penyakit yang ditularkan melalui air cukup tinggi. Cakupan jamban di Desa Oelnasi Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur adalah 98% (558 jamban untuk 569 KK). Meskipun cakupan tinggi, namun pemanfaatan jamban belum secara maksimal dilakukan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perilaku masyarakat tentang pemanfaatan jamban di Desa Oelnasi. Jenis penelitian adalah deskriptif. Populasi penelitian 596 KK, sampel penelitian adalah 100 KK, diambil secara acak. Hasil penelitian untuk aspek pengetahuan, 56% kategori baik, 26% cukup dan 16% kategori kurang. Aspek sikap, 76% kategori baik, 14% cukup dan 10% kategori kurang. Aspek tindakan, 95% dalam kategori baik, 4% menggunakan jamban bersama (sharing), 1% BABS. Disimpulkan bahwa aspek pengetahuan, sikap dan tindakan  masyarakat Desa Oelnasi akan pemanfaatan jamban masuk kategori baik. Disarankan bagi pihak Puskesmas untuk melakukan advokasi pada tokoh masyarakat, memberikan pemicuan bagi masyarakat, monitoring dan evaluasi dalam penerapan kegiatan Stop BABS.

Diterbitkan

2022-06-30