Taxi Driver Behavior Between Districts in Pontianak – Putussibau Province in How to Maintain Dental and Oral Health Against DMF-T Rates
Perilaku Sopir Taksi Antar Kabupaten Dalam Provinsi Pontianak – Putussibau Dalam Cara Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Angka DMF-T
DOI:
https://doi.org/10.31965/dtj.v3i1.615Keywords:
Driver Behavior, DMF-TAbstract
Behavior is an activity or activity concerned, which can be observed directly or indirectly. In their daily behavior in maintaining health, especially the dental and oral health of the drivers who have a habit of stopping at rest areas, they consume snacks, sweet and sticky foods, and soft drinks that can cause tooth decay, while the time has passed. This study aims to determine the effect of the behavior of taxi drivers between districts in the Province of Pontianak-Putussibau majors on the number (DMF-T). This study uses a survey method, with the type of descriptive research. The population in this study amounted to 158 people, the sample was taken using a purposive non-random sampling technique so that it became 60 people. The results of this study indicate the behavior of taxi drivers with very good behavior criteria as many as 3 people, good 17 people, not good 40. The DMF-T number for taxi drivers with free criteria is 2 people, very low 1 person, 18 people, moderate 34 people, and 5 people, and very high criteria were not found, with an average DMF-T 4 in the medium category. The conclusion is that the behavior of taxi drivers is included in the unfavorable criteria, namely 40 people (66.7%), with DMF-T numbers in the medium category as many as 34 people (56.7%). And the average number of DMF-T 4, included in the medium category.
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Dalam perilaku sehari-hari dalam menjaga kesehatan, terutama kesehatan gigi dan mulut para sopir mempunyai kebiasaan setiap singgah di tempat istirahat, mereka mengonsumsi makanan ringan, makanan yang manis dan lengket dan minuman soft drink yang dapat menimbulkan kerusakan gigi, sedangkan waktunya telah melewati jam makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku sopir taksi antar Kabupaten dalam Provinsi jurusan Pontianak-Putussibau terhadap angka (DMF-T). Penelitian ini menggunakan metode survey, dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 158 orang, sampel diambil menggunakan teknik purposive nonrandom sampling sehingga menjadi 60 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan perilaku sopir taksi dengan kriteria perilaku sangat baik sebanyak 3 orang, baik 17 orang, kurang baik 40. Angka DMF-T sopir taksi dengan kriteria bebas sebanyak 2 orang, sangat rendah 1 orang, rendah 18 orang, sedang 34 orang, dan tinggi 5 orang, serta kriteria sangat tinggi tidak ditemukan, dengan angka rata-rata DMF-T 4 dengan kategori sedang. Kesimpulan bahwa perilaku sopir taksi termasuk dalam kriteria kurang baik yaitu sebanyak 40 orang (66,7%), dengan angka DMF-T dengan kategori sedang sebanyak 34 orang (56,7%). Dan angka rata-rata DMF-T 4, termasuk dalam kategori sedang.
References
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2002). Profil kesehatan Indonesia 2001 Menuju Indonesia sehat 2010. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007). Laporan Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Herijulianti, E., Indriani, T. S., & Artini, S. (2001). Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC.
Notoadmodjo, S,(1997). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Tarigan, R. (1990). Karies Gigi. Jakarta: Hipokrates.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.