Description of Cracked Teeth and Non-Crowded Teeth on Coral Dental Students in Class IV and V Elementary School
Gambaran Gigi Yang Berjejal dan Gigi Tidak Berjejal terhadap Karang Gigi Pada Siswa Kelas IV Dan V Sekolah Dasar
DOI:
https://doi.org/10.31965/dtj.v4i1.725Keywords:
Pola Karies, Tingkat Pengetahuan, Karies GigiAbstract
Crowded teeth are ideal for germs to thrive because of the hard-to-reach places with a toothbrush. Some Indonesian people pay less attention to dental health conditions. Maintenance of dental health is considered unimportant, even though the function of teeth is very important and is an integral part of other body parts. To improve the degree of optimal dental health, especially in children's dental health, it is necessary to carry out health efforts starting from dental health at home and at school. The purpose of this study was to determine the type and number of crowded teeth and to determine the ratio of tartar between crowding and non-crowded teeth. This research is descriptive with direct examination method on students. The sample taken consisted of students of Class IV and V, totaling 30 people who were divided into 2 groups, namely 15 people who had crowded teeth and 15 people whose teeth were not crowded. The results of the study obtained the type and number of crowded teeth and the percentage of tartar criteria. The type and number of crowding teeth obtained 27 crowding 1st and 2nd incisors, 4 canines and 1 premolar. The percentage of tartar criteria on crowded teeth obtained good criteria as much as 0%, moderate criteria by 47%, and bad criteria by 53%. Meanwhile, for teeth that are not crowded, 20% of the criteria are good, 54% are moderate, and 26% are bad. The conclusion of this study is that it can be seen from the results of the examination that the teeth with the most crowding are the incisors and canines, one of the reasons is because the incisor milk teeth fall out prematurely, the next tooth shifts obliquely to an empty place so that the space for the replacement tooth will be narrowed. so that it will grow outside the arch of the tooth. Crowded teeth are one of the factors that affect the occurrence of tartar.
Gigi berjejal merupakan ideal bagi kuman untuk berkembang karena adanya bagian-bagian yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Sebagian masyarakat Indonesia kurang memperhatikan kondisi kesehatan gigi. Pemeliharaan kesehatan gigi dianggap tidak penting, padahal fungsi gigi sangat penting dan merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh lainnya. Untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi yang optimal, terutama pada kesehatan gigi anak perlu diselenggarakan upaya kesehatan mulai dari kesehatan gigi di rumah maupun di sekolah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis dan jumlah gigi yang berjejal dan untuk mengetahui perbandingan karang gigi antara gigi yang berjejal dan gigi yang tidak berjejal. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode pemeriksaan langsung pada siswa/i. sampel yang diambil terdiri dari siswa Kelas IV dan V, yang berjumlah 30 orang yang dibagi 2 kelompok yaitu yang memiliki gigi berjejal sebanyak 15 orang dan sebanyak 15 orang yang giginya tidak berjejal. Hasil penelitian diperoleh jenis dan jumlah gigi yang berjejal dan persentase kriteria karang gigi. Jenis dan jumlah gigi yang berjejal diperoleh 27 gigi incisivus ke 1 dan ke 2 yang berjejal, 4 gigi caninus dan 1 gigi premolar. Persentase kriteria karang gigi pada gigi yang berjejal diperoleh kriteria baik sebanyak 0%, kriteria sedang sebesar 47%, dan kriteria buruk sebesar 53%. Sedangkan pada gigi yang tidak berjejal diperoleh kriteria baik sebanyak 20%, kriteria sedang sebanyak 54% dan kriteria buruk sebanyak 26%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dilihat dari hasil pemeriksaan bahwa gigi yang paling banyak berjejal adalah gigi incisivus dan gigi caninus, salah satu penyebabnya karna gigi susu incisivus tanggal sebelum waktunya maka gigi sebelahnya bergeser miring ke tempat yang kosong sehingga ruangan untuk tumbuh gigi penggantinya akan mengalami penyempitan sehingga akan tumbuh diluar lengkungan gigi. Gigi yang berjejal salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya karang gigi.
References
Aja, N. C. (2011). Bahan Ajar Karya Tulis Ilmiah. Medan: USU Press.
Arikunto. S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rieneka Cipta.
Asmawati, A., & Hamsar, A. (2014). Indeks Plak Antara Gigi Berjejal Dengan Gigi Tidak Berjejal Setelah Menyikat Gigi Pada Siswa-Siswi SMP PAB 5 Patumbak Tahun 2014. Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 9(2), 103-106.
Caplin, J. L., Evans, C. A., & Begole, E. A. (2015). The relationship between caries and malocclusion in Chinese migrant Workers' children in Shanghai. Chin J Dent Res, 18(2), 103-110.
Hamid, M. W. U., & Rahbar, M. I. (2005). Dental crowding and its relationship to tooth size and arch dimensions. Pakistan Oral & Dent. Jr, 25 (1), 47-52.
Machfoedz. I. (2008). Menjaga Kesehatan Gigi& Mulut Anak-anak Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Politeknik Kesehatan. (2015). Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Medan
Putri, et al. (2010). Ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi. Jakarta: EGC.
Suryanegara, R. J. (2000). Memperbaiki dan Memperindah Posisi Gigi Anak, Jakarta: Trubus Agriwidya.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Dental Therapist Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.