Socialization of Local Food Processing in Improving Nutritional Status in Stunting Children at Mbatakapidu Village
Sosialisasi Pengolahan Pangan Lokal Dalam Peningkatan Status Gizi Pada Anak Stunting di Desa Mbatakapidu
Keywords:
Stunting, Local food, Nutritional statusAbstract
Introduction. Stunting is often not considered a serious problem. Stunting is the impact of malnutrition that has accumulated over a long period of time and is an indication of a public health problem, especially in toddlers. Stunting is a condition of growth and development failure experienced by children due to lack of nutritional intake for a long time, repeated infections, and inadequate psychosocial stimulation, especially in the 1000 HPK. Many families of stunted children are not yet aware of the long-term impact of this problem. One of the treatments that can be done independently by families is the use of local food with sufficient nutritional content to meet the nutritional needs of stunted children. Objectives. The objectives of this activity are to provide health education, training and assistance to 14 heads of families with stunted children to process local food for consumption by stunted children. Results. The results of this activity show that 14 families who were assisted in processing local food ingredients were able to process the available local food themselves according to the previous assistance training. Conclusion. This assistance activity provides knowledge and skills for families with stunted children in processing local food into consumption materials for stunted children.
Keywords: stunting, local food, nutritional status.
ABSTRAK
Pendahuluan. Stunting seringkali tidak dianggap sebagai masalah yang serius. Stunting merupakan dampak dari keadaan kurang gizi yang terakumulasi dalam waktu yang cukup lama dan menjadi indikasi masalah kesehatan masyarakat, terutama saat Balita. Stunting merupakan sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak- anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama pada 1000 HPK. Banyak keluarga anak stunting yang belum menyadari akan dampak jangka Panjang dari masalah tersebut. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan secara mandiri oleh keluarga ialah pemenfaatan pangan lokal dengan kandungan gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi pada anak stunting. Tujuan. Tujuan kegiatan ini yaitu memberikan pendidikan kesehatan, pelatihan dan pendampingan kepada 14 kepala keluarga dengan anak stunting untuk mengolah pangan lokal untuk dikonsumsi oleh anak stunting. Hasil. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa 14 keluarga yang didampingi dalam mengolah bahan pangan lokal mampu mengolah sendiri pangan lokal yang tersedia sesuai dengan latihan pendampingan sebelumnya. Kesimpulan. Kegiatan pendampingan ini memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi keluarga dengan anak stunting dalam mengolah pangan lokal menjadi bahan konsumsi pada anak stunting.
References
Adhyka, N., Yurizali, B., & Aisyiah, I. K. (2023). Peningkatan Pengetahuan Remaja akan Stunting dan Pola Konsumsi di SMAN 1 Kab Sijunjung. Jurnal Pengabdian, 1(1), 32–38.
Azria, C. R., & Husnah. (2016). Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap Pengetahuandan Perilaku Ibu Tentang Gizi Seimbang Balita Kota Banda Aceh. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 16(2), 87–92.
Devriany, A., Azzah, I., Niara, R., & Enardi, O. P. (2025). Pengetahuan dan Perilaku Ibu dalam Pencegahan Stunting pada Balita. 8(2), 143–150.
Herlinda, H., Nilawati, I., Sari, N. L., Zainal, E., & Parwito, P. (2023). Mentoring Kader Terhadap Pencegahan Stunting Di Desa Sari Mulyo Kecamatan Sukaraja. Jurnal Pengabdian, 2(1), 7–12. https://doi.org/10.58222/jp.v2i1.145
Kementerian Bappenas. (2021). Ringkasan Rincian Output (RO) Kementerian/lembaga percepatan Penurunan Stunting. Kementerian Bappenas.
Mulyani, N. S., Fitriyaningsih, E., Al Rahmad, A. H., & Hadi, A. (2022). Peningkatan pengetahuan dan sikap ibu untuk pencegahan stunting di Kabupaten Aceh Besar. Jurnal PADE: Pengabdian & Edukasi, 4(1), 28. https://doi.org/10.30867/pade.v4i1.810
Pamungkas, A. Y. F., Trianita, D., & Wilujeng, A. P. (2022). Pengaruh OTOF (One Team Student One Family) terhadap Pengetahuan Ibu dengan Balita Mencegah Stunting. Holistic Nursing and Health Science, 5(2), 208–215. https://doi.org/10.14710/hnhs.5.2.2022.64-71
Puspitasari, B., & Herdyan, E. (2020). Gambaran pengetahuan ibu balita usia 3-5 tahun tentang stunting. Jurnal Menara Medika, 3(1), 89–95. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/article/view/2199&ved=2ahUKEwja66i_paDtAhU263MBHdUiAsUQFjAAegQIAxAB&usg=AOvVaw0bUdEhasRIBe0InxidlHJo
Rahmarianti, G., & Parwito, P. (2023). Sosialisasi Pencegahan Stunting Di Desa Tanggo Raso Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 1(2), 1–6.
Yuwanti, Y., Mulyaningrum, F. M., & Susanti, M. M. (2021). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Stunting Pada Balita Di Kabupaten Grobogan. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 10(1), 74. https://doi.org/10.31596/jcu.v10i1.704

Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Poltekkes Kupang

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.