Hubungan Post Traumatic Syndrom Disorder dan Tingkat Stres Terhadap Kualitas Hidup Petugas Ambulans di Kota Semarang

The Correlation Post Traumatic Syndrom Disorder and Stress Levels toward Quality of Life Ambulance Staff in Semarang

Authors

  • Widiya STIKES Telogorejo, Semarang, Jawa Tengah
  • Arlies Zenitha Victoria STIKES Telogorejo, Semarang, Jawa Tengah
  • Riris Risca Megawati Dinas Kesehatan Semarang, Jawa Tengah

DOI:

https://doi.org/10.31965/jks.v4i1.2059

Keywords:

ambulance staff, post traumatic syndrome disorder (PTSD), work stress, quality of life

Abstract

Latar belakang: Petugas ambulans merupakan tenaga kesehatan yang sering menghadapi situasi darurat dan berisiko tinggi mengalami stres psikologis akibat paparan peristiwa traumatis. Post Traumatic Syndrom Disorder merupakan gangguan psikologis yang dirasakan setelah seseorang mendapati kejadian yang traumatik, kecelakaan, serta peristiwa lainnya yang yang bisa mengancam jiwa. Stres kerja merupakan kondisi tekanan yang dirasakan seseorang ketika beban atau tuntutan pekerjaan dianggap melebihi kapasitas atau sumber daya yang dimiliki. Tujuan: untuk mengetahui hubungan post traumtaic syndrom disorder dan tingkat stres terhadap kualitas hidup petugas ambulans. Metode: kuantitatif dengan analisis deskriptif. Teknik sampling penelitian ini adalah accidental sampling dengan jumlah sampel 46 responden. Hasil: penelitian menunjukkan Sebagian besar responden memiliki tingkat PTSD dan STS yang rendah, compassion satisfaction yang tinggi, serta stres kerja yang rendah. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa PTSD hanya berhubungan signifikan dengan burnout p value 0,021, tetapi tidak berhubungan dengan compassion satisfaction maupun STS. Sebaliknya, stres kerja memiliki hubungan signifikan dengan ketiga domain kualitas hidup, yaitu compassion satisfaction p value 0,006, burnout p value 0,000, dan STS p value 0,000. Diskusi: Stres kerja berperan penting dalam memengaruhi seluruh aspek kualitas hidup petugas ambulans, sedangkan PTSD hanya berpengaruh terhadap burnout. Intervensi preventif terhadap stres kerja dinilai penting untuk menjaga kesehatan mental dan kualitas hidup tenaga kesehatan di layanan pra-rumah sakit.

Published

2025-07-31

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.