Gambaran Sanitasi Sekolah Dasar Katolik St. Arnoldus Penfui Kupang
Kata Kunci:
Sanitasi Sekolah, Air Bersih, Jamban, Sampah, Tempat Cuci TanganAbstrak
Sistem sanitasi terpadu sekolah dasar merupakan media untuk sekolah dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat kepada siswa dan pronasihat adalah program preventif promotifnya. Data per September 2017 menunjukkan seluruh sekolah disemua jenjang sebanyak 35% sekolah tak punya akses ke air bersih layak atau tak ada akses sama sekali. Jumlah SD yang memiliki toilet berkisar 70,88% dan sisa 29,12% SD belum sama sekali memiliki toilet sebagai sarana sanitasi sekolah yang wajib ada. Akses jamban, air bersih, dan tempat cuci tangan merupakan tiga indikator pada Sustainable Development Goals (SDGs) yang mesti dicapai pada 2030. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan observasional. Variabel penelitian ini adalah sarana penyediaan air, sarana jamban, sarana pembuanngan sampah dan sarana pembuangan air limbah. Obyek penelitian ini adalah Sekolah Dasar Katolik Santo Arnoldus Penfui Kupang. Hasil penelitian menunjukkan gambaran sanitasi sekolah di lihat dari sarana air bersih sudah memenuhi standar kesehatan, jumlah jamban masih sangat kurang karena hanya terdapat 1 jamban pria dan 1 jamban wanita untuk melayani sekitar 525 orang siswa, sistim pembuangan limbah belum memenuhi standar, untuk sarana cuci tangan sudah ada tetapi masih belum memenuhi standar seperti tidak memiliki saluran pembuangan dan tidak tersedianya sabun cuci tangan dan kain lap/tisu. Dapat disimpulkan bahwa Sanitasi Sekolah di SDK St. Arnoldus Penfui Kupang belum memenuhi standar yang telah ditetapkan dalam Permenkes 1429/MENKES/SK/XII/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah. Disarankan kepada Sekolah Dasar Katolik St. Arnoldus Penfui agar melakukan perbaikan sanitasi sekolah agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan siswa dapat dengan aman dan sehat mengikuti pelajaran di sekolah.