Abstrak
Desa Numba merupakan salah satu wilayah di kabupaten Ende Propinsi NTT dan menjadi salah satu wilayah yang berpotensi terjadi bencana karena topografi wilayah daerah pesisir pantai dan terdapat pemukiman warga di sekitar area pantai. Bencana yang sering terjadi di wilayah Numba antara lain abrasi pantai, gempa bumi, longsoran dan sekarang pandemi COVID-19. Walapun telah dibangun tembok penahan ombak namun masih dapat menyebabkan pengikisan pantai sehingga berisiko terjadinya abrasi. Kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi bencana merupakan tindakan-tindakan yang dapat dilakukan di dalam keluarga untuk mempersiapkan diri dan keluarga dalam menghadapi bencana ketika sebelum terjadinya suatu bencana agar dapat mengurangi korban risiko bencana. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman keluarga tentang kesiapannya dalam menghadapi bencana di desa Numba. Proses pengabdian masyarakat ini terdiri dari edukasi dan praktik dengan materi kesiapan keluarga dan partisipatif keluarga dalam menghadapi bencana. Perubahan kognitif sebelum dan sesudah edukasi dievaluasi dengan menggunakan kuisioner pertanyaan dengan nilai rata-rata 35 menjadi 75 dan kesiapan keluarga dari 30% meningkat menjadi 60%. Keluarga sangat antusias dalam mengikuuti program edukasi kesiapan menghadapi bencana abrasi pantai. Pengabdian masyarakat dengan memberikan edukasi kesiapan menghadapi bencana menjadi bagian dari pra-bencana dalam pengurangan risiko bencana. Tindak lanjut dari pengabdianmasyarakat ini yaitu membuat sistem peringatan dini dan alur evakuasi bencana abrasi pantai
Referensi
Bakornas PB, (2007), Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia, Jakarta.
Buddin, A., Hakim, Suharyanto,& Krisna, W. (2012). Efektifitas Penanggulangan Abrasi menggunakan Bangunan Pantai di Pesisir Kota Semarang. Semarang: Universitas Diponogoro
Damaywanti, K. (2013). Dampak Abrasi Pantai terhadap Lingkungan Sosial (Studi Kasus di Desa Bedono, Sayung Demak). Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 363-367.
Departemen Kesehatan RI, (2006), Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Akibat Bencana (Mengacu Pada Standar Internasional), Panduan bagi Petugas Kesehatan yang Bekerja dalam Penanganan Krisis akibat Bencana di Indonesia, Jakarta.
Efendi, Fery dan Makhfudli, (2009), Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.
Kusumasari, B. (2014), Manajemen Bencana dan Kapabilitas Pemerintah Lokal. Yogyakarta: Gava Media.
LIPI–UNESCO/ISDR, (2006), Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi & Tsunami, Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.
Masroer, & Niyartama, T. F, (2013), Gempa Bumi: Dalam Perspektif Sains Fisika dan Religiusitas Masyarakat. Yogyakarta: SUKA-Press.
Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia. (2005). Membangun Ketahanan Bangsa dan Komunitas Terhadap Bencana. Jakarta Pusat: Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI).
Munir. M. (2003). Geologi Lingkungan. Malang: Bayumedia Publishing.
Nartyas, A.W. (2013). “Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten.” Jurnal Publikasi diterbitkan. FIP UMS.
Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho, C. (2007). “Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Di Nias Selatan”. Laporan Penelitian. MPBI UNESCO.
Nurjanah, et al. (2013). Manajemen Bencana. Bandung: Alfabeta
Priambodo, S. A. (2009). Panduan Praktis Menghadapi Bencana. Yogyakarta: Kanisius.
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Hak Cipta (c) 2023 Kelimutu Nursing Journal