Abstrak
Kesembuhan TB dipengaruhi oleh sistem imun yang baik dan obat-obat serta supplement yang meningkatkan daya bunuh terhadap Mycobacterium Tuberkulosis. Salah satu bahan yang dapat dimanfataakan sebagai supleman yaitu propolis.Tujuan Penelitian yaitu untuk membuktikan efektifitas propolis bertekhnologi nano sebagai suplemen dalam penyembuhan TB dewasa. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian ekpresimental dengan desain pretest postest. Sampel penelitian sebanyak 7 orang dengan kriteria BTA (+) . Perlakuan penelitian ini adalah pemberian propolis TPR (Turkish Propolis Ruqyah) bertekhnologi nano dengan dosis suplemen sebanyak 1 tetes per 10 KgBB. Gejala yang dirasakan diobeservasi diawal pengobatan sampai setelah pemberian terapi saat kontrol berikutnya. Hasil Nilai Sig. Yang kurang dari 0,05 ditunjukkan pada gejala batuk yang disertai nyeri dada ( 0,031), anoreksia (0,031), dan BB menurun (0,016). Tiga gejala ini menunjukkan bahwa ada perbedaan atau pengaruh secara signifikan pada gejala batuk yang disertai nyeri dada, anoreksia, dan BB menurun saat sebelum terapi dan setelah terapi. Sedangkan untuk gejala demam, malaise dan batuk berdahak tidak ada pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien TB yang mendapatkan terapi OAT yang disertai dengan pemberian suplemen Propolis bertekhnologi nano mampu mengurangi keluhan gejala yang dirasakan pasien yaitu mengurangi gejala batuk yang disertai nyeri dada, anoreksia, dan BB tidak mengalami penurunan.
Kata kunci: Propolis 1; Tekhnologi Nano 2 ; Tuberkulosis 3
Referensi
Ali, M. T., Blicharska, N., Shilpi, J. A., & Seidel, V. (2018). Investigation of the anti-TB potential of selected propolis constituents using a molecular docking approach. Scientific Reports, 8(1), 1–8. https://doi.org/10.1038/s41598-018-30209-y
Mahani. (2018). Mahasiswa Doktor IPB temukan propolis lebah tanpa sengat sebagai pelengkap obat anti tuberkulosis. ANTARA Megapolitan. https://megapolitan.antaranews.com/berita/39625/mahasiswa-doktor-ipb-temukan-propolis-lebah-tanpa-sengat-sebagai-pelengkap-obat-anti-tuberkulosis
Annur, C. M. (2022). Bagaimana Tren Kasus TBC di Indonesia dalam Satu Dekade Terakhir. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/25/bagaimana- tren- kasus-tbc-di-indonesia-dalam-satu-dekade-terakhir#:~:text=Menurut laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes,%2C04%25 dari tahun sebelumnya.
Indah, M. (2018). Infodatin Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan RI. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin- tuberkulosis-2018.pdf
Kaffah Preneur. (2021). Turkish Propolis Ruqyah.
Kemenkes RI. (2020). Situasi TBC di Indonesia. Kemenkes RI. https://tbindonesia.or.id/informasi/tentang-tbc/situasi-tbc-di-indonesia-2/
Pranandaru, H., Sembodo, A., Choirina, J., Wijaya, F. K., & Sewaka, S. W. (2013). Propolis Sebagai Suplemen Bagi Pasien Tuberkulosis Dewasa. Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian. Kemenristek Dikti. https://media.neliti.com/media/publications/169908-ID-propolis-sebagai- suplemen-bagi-penderita.pdf
Prasetyorini, Hasan, A. Z., & Rofiqah, S. (2011). Penerapan teknologi nanopartikel
propolis trigona Spp asal Bogor sebagai antibakteri Escherichia Coli secara in- vitro. Ekologia, 11(1), 36–43. https://doi.org/10.33751/ekol.v11i1.237
PUSDATIN KEMENKES. (2017). Hasil pendataan keluarga sehat dalam aplikasi keluarga sehat. Pusat Data Dan Teknologi Informasi Kementeria Kesehatan Republik Indonesia. https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/17091900001/hasil-pendataan- keluarga-sehat-dalamaplikasi-keluarga-sehat.html
Sumantri, U., Rondonuwu, M. R., & Nurrahmiati. (2018). Profil keluarga sehat provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018. In Pusat Perencanaan Dan Pendayagunaan Sdm Kesehatan Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan SdmKesehatan Kementerian Kesehatan Ri 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. http://202.70.136.161:8107/114/2/Profil KS Provinsi NTT Tahun 2018.pdf
Werdhani, R. A. (2014). Patofisiologi, diagnosis, dan klasifikasi tuberkulosis. In Departeen Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, dan keluarga FKUI (Vol. 180,pp. 15–22). FKUI. https://doi.org/10.1016/j.chemphyslip.2013.12.004
Wibowo, A. (2018). Apa yang dimaksud dengan Tuberkulosis Paru ?
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-tuberkulosis-paru/17339/2
Widiastuti, Y., S, D., & Sofro, M. A. U. (2019). Pengaruh Supplementasi Probiotik Dan Selenium Terhadap Respon Imun NLR (Neutrophil Lymphocyte Count Ratio) , Haemoglobin Dan Albumin Pada Tikus Wistar Yang Diinduksi Mycobakterium Tuberculosis. Journal of Nutrition College, 8(1), 38. https://doi.org/10.14710/jnc.v8i1.23811
Widyawati. (2022). Tahun ini, Kemenkes Rencanakan Skrining TBC Besar-besaran. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis- media/20220322/4239560/tahun-ini-kemenkes-rencanakan-skrining-tbc-besar- besaran/
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Hak Cipta (c) 2024 Kelimutu Nursing Journal