Tingkat Pengetahuan, Pendidikan Ibu, Status Gizi Anak dengan Pekembangan Anak di Posyandu Bougenvile Kota Kupang
Keywords:
Pengetahuan, Stimulasi, Perkembangan anakAbstract
Latar Belakang: Masa balita merupakan masa yang sangat sensitif, berlangsung dalam waktu yang singkat, dan tidak terulang kembali, sehingga disebut sebagai “golden period”, "window of opportunity" and "critical period” (Kementerian Kesehatan RI, 2012). Sebelum melakukan stimulasi, ibu membutuhkan pengetahuan tentang stimulasi karena pengetahuan merupakan faktor yang mendukung perilaku stimulasi dalam perkembangan anak. Anak yang selalu diberikan stimulasi secara langsung dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang tidak dirangsang. Lingkungan yang mendukung perkembangan fisik dan mental anak adalah baik, sedangkan lingkungan yang kurang mendukung menyebabkan keterlambatan perkembangan anak (Soetjiningsih, 2016). Tujuan: menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi dini dengan tumbuh kembang anak usia 0-3 tahun di Posyandu Bougenvile Oebobo. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu usia 1-3 tahun yang tercatat di Posyandu Bougenvile Puskesmas Oebobo Kota Kupang. Sampel penelitian sebanyak 60 responden pada bulan Oktober 2016 di Posyandu Bougenvile Oebobo. Penelitian ini dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu (p-value = 0,000 < 0,05), pendidikan ibu (p-value = 0,000 < 0,05) dan status gizi anak (p-value = 0,000 < 0,05) dengan anak perkembangan. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan tumbuh kembang anak usia 0-3 tahun di Posyandu Bougenvile Wilayah Kerja Puskesmas Oebobo Kota Kupang. Saran: Orang tua diharapkan selalu memberikan stimulasi kepada anak secara terarah dan teratur sesuai usia anak untuk mengoptimalkan perkembangan anak.
References
Bonnier Christine. (2008). Evaluation of Early Stimulation Programs for Enhancing Brain Development. Journal Acta Paediatrica, 97 (7), 853-858.
Christiari A. Yoniko, Kusuma Fajar irawan dan Syamlan Ramzi. (2013). Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi Dini dengan Perkembangan Motorik pada Anak Usia 6-24 bulan di Kecamatan Mayang Kabupaten Jember. Jurnal Pustaka Kesehatan, 1(1)
Cahyaningsih Dwi Sulistyo. (2011). Pertumbuhan dan Perkembangan anak & Remaja. Jakarta : Trans Info Media. hal. 11
Christiari Ayu Yoniko. (2013). Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi Dini dengan Perkembangan Motorik pada Anak Usia 6-24 bulan di Kecamatan Mayang Kabupaten Jember, Jurnal Pustaka Kesehatan, 1 ( 1).
Depkes RI. (2003). Skrining Perkembangan Bayi di Indonesia. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan RI.
Depkes. (2010). Skrining Perkembangan Bayi di Indonesia. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan RI.
Ertem, Atay, Doga, Bayhan, Bingoler, Gok. (2007. Mothers’ Knowledge of Young Child Development in a Developing Country: in The Authors. Journal Compilation of Child: Health, Care and Development. Oxford: Blackwell Publishing.
Fadlayana E. (2003). Pola Keterlambatan Perkembangan Balita di Daerah Pedesaan dan Perkotaan Bandung serta Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jurnal Sari Pediatri, 4. 168-175.
Fida dan Maya. (2012). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Jokjakarta: D-Medika. hal. 21-36, 204-220
Kosengeran Helmy Betsy, Ismanto Amatus Yudi, Babakal Abram. (2013) Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua tentang Stimulasi Dini dengan Perkembangan Anak 4-5 Tahun di Desa Ranoketang Atas. Ejurnal Keperawatan (e-kp), 1 (1)
Kementerian Kesehatan RI. (2012). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi DanIntervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI, hal. 4-31
Kementerian Kesehatan RI. (2012). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta, hal. 4-31
Lindawati. (2013). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan perkembangan motorik ana usia pra sekolah. Jurnal Health Quality, 4 (1). 1-76
Maritalia Dewi. (2009). Analisis Pelaksanaan Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Balita dan Anak Pra Sekolah di Puskesmas Kota Semarang Tahun 2009. tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Diponegoro Semarang.
Notoatmojo Soekidjo. (2010a). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. hal. 94-195
Soetjinigsih dan Ranuh IG.N. Gde. (2016). Tumbuh Kembang anak. Jakarta: EGC. hal. 3-211
Susanty Anne, Fadlayana E Nataprawira H. Melinda. (2014). Manfaat Intervensi Dini Anak Usia 6–12 Bulan dengan Kecurigaan Penyimpangan Perkembangan, Jurnal Sari Pediatri 46, (2). 63-67
Solihin Rindu Dwi Malateki, Anwar Faisal, Sukandar Dadang. (2013) Kaitan antara Status Gizi, Perkembangan Kognitif, dan Perkembangan Motorik pada Anak Usia Prasekolah. Jurnal Gizi dan Makanan, Vol. 36 (1). 62-72.
UNICEF. (2006). Programming Experiences in Early Child Development. New York: Early Child Development Unit Press.
Zahro, A.A. (2011). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang stimulasi Verbal dengan Perilaku Membacakan Cerita pada Anak di Dususn Petet desa Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. 26 Juni 2012. (Disitasi: http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=10713 (Sitasi pada Tanggal 20 Juli 2015).