SOSIAL BUDAYA DAN PEMBERIAN MP ASI TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI DAERAH TERPENCIL PULAU SEMAU KABUPATEN KUPANG
Keywords:
Kata Kunci : MP ASI, Status Gizi, SemauAbstract
Masa Kanak–kanak dan remaja merupakan masa pertumbuhan ,belajar dan perkembangan dengan cepat. Mereka memiliki kebutuhan gizi yang tinggi dan dalam banyak hal kebutuhan gizinya berbeda dengan kebutuhan gizi orang dewasa. Berdasarkan Hasil Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) Propinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2018 Prevalensi anak 0-23 bulan dengan prevalensi status gizi kurang ( menurut BB/U) sangat tinggi yaitu 17,6 di atas prevalensi Nasional yaitu 11,4 dan juga prevalensi sangat pendek ( menurut TB/U) 17,4 di atas prevalensi nasional yaitu 12,8 dan sangat pendek 18,5 di atas prevalensi Nasional yaitu 17,1. Sedangkan Prevalensi kurus (menurut IMT/U) terdiri dari 4,6 % sangat kurus dan 8,2 % kurus. Prevalensi kurus diatas prevalensi nasional yaitu 6,2 %. Mulaiusia 6bulan hingga 12 bulan,ASI masih dapat memenuhi setengah atau lebih kebutuhan gizi bayi, dan mulai usia 12 bulan hingga 24 bulan. Bila umur bertambah ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi, maka perlu diberikan MP-ASI. Makanan tambahan berupa makanan cair dan padat disebut MP-ASI, karena sebagai tambahan hanyauntuk melengkapi ASI.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran sosial budaya dan MP ASI serta status gizi bayi di daerah terpencil Pulau Semau Kabupaten Kupang. Jenia penelitian adalah observasional dengan studi cross- sectional. Lokasi penelitian di Desa Batuinan Kecamatan Semau,.Sampel yang di ambil ada Balita yang terdaftar di Posyandu Beringin Sehat Desa Batuinan Kecamatan Semau.Penelitian di laksanakan pada bulan Mei 2022.Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara langsung dan kuesioner tentang social budaya pemberian MP ASI dan status gizi pada anak di Pulau Semau.Data status gizi di peroleh dari ahli gizi yang bertugas di Desa Batuinan, Setelah semua data di kumpulkan, di kelompokkan dan di analisa. Sebanyak 5 orang ( 62,5% ) berjenis kelamin wanita dan 3 orang (37,5) berkelamin laki- laki.Sebagian besar berjumlah 7 orang berumur 12-24 bulan. Dalam pemberian MP ASI hanya 1 orang (12,5) mengalami MP ASI dini .Untuk jenis MP ASI yang di berikan semuanya adalah MP ASI pabrikan dan tidak ada pantangan dalam pemberikan jenis makanan. Berdasarkan indicator BB/U sebanyak 6 orang ( 75 %) status gizi normal dan 2 ( 25 %) orang status gizi kurang. Berdasarkan indicator BB/U sebanyak 7 orang ( 87,5 % ) status gizi normal dan hanya 1 orang ( 12,5 % ) pendek. Sedangkan berdasarkan indicator BB / TB semuanya status gizi baik.